Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lansia dan tenaga kesehatan, sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui survei terhadap lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia mengalami berbagai masalah kesehatan reproduksi, di antaranya penurunan fungsi seksual, gangguan menstruasi, dan infeksi saluran kemih.
Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi lansia, seperti usia, pendidikan, tingkat pendapatan, dan status perkawinan. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi akses lansia terhadap layanan kesehatan reproduksi dan kemampuan mereka untuk mengelola masalah kesehatan reproduksi.
Berdasarkan temuan penelitian, rekomendasi dibuat untuk meningkatkan kesehatan reproduksi lansia. Rekomendasi ini meliputi penyediaan layanan kesehatan reproduksi yang ramah lansia, peningkatan edukasi kesehatan reproduksi, dan dukungan keluarga dan masyarakat. Dengan menerapkan rekomendasi ini, kualitas hidup lansia dapat ditingkatkan dan mereka dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif di masa tuanya.