Selama bertahun-tahun, perbatasan antara Palestina dan Israel telah menjadi bahan perdebatan dan konflik. Peta yang menunjukkan perubahan perbatasan dari waktu ke waktu dapat membantu kita memahami sejarah yang kompleks dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Pada awal abad ke-20, wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Setelah Perang Dunia I, wilayah tersebut jatuh ke tangan Inggris, yang kemudian membagi wilayah tersebut menjadi mandat Palestina dan Transyordania. Pada tahun 1948, negara Israel didirikan di wilayah Palestina.
Peta berikut menunjukkan perubahan perbatasan antara Palestina dan Israel sejak tahun 1948. Garis hijau mewakili perbatasan yang ditetapkan dalam Rencana Partisi PBB tahun 1947, yang membagi wilayah Palestina menjadi negara Arab dan Yahudi. Garis merah menunjukkan garis gencatan senjata tahun 1949, yang menetapkan batas de facto antara Israel dan wilayah yang dikuasai Arab.
Sejak tahun 1949, batas-batas antara Israel dan Palestina telah berubah beberapa kali karena perang dan negosiasi. Pada tahun 1967, Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pada tahun 1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menandatangani Perjanjian Oslo, yang menetapkan pembentukan Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, perundingan damai antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak tahun 2000, dan perbatasan antara kedua negara tetap menjadi bahan perdebatan.