Kabar terbaru dari perang Palestina-Israel menunjukkan bahwa konflik yang berkepanjangan kembali memanas, dengan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel dan serangan udara dari Israel sebagai balasannya. Gencatan senjata yang sebelumnya dinegosiasikan oleh Mesir berantakan, meninggalkan penduduk sipil di kedua sisi dalam ketakutan dan ketidakpastian.
Israel menuduh kelompok militan Palestina Hamas memulai kembali serangan roket, sementara Hamas mengklaim bahwa Israel melanggar ketentuan gencatan senjata dengan menyerang situs-situs sipil di Gaza. Dewan Keamanan PBB telah menyerukan agar ketenangan dipulihkan, tetapi seruan tersebut tampaknya tidak digubris oleh kedua belah pihak.
Perang yang sedang berlangsung telah menewaskan setidaknya 15 orang di Israel dan lebih dari 100 orang di Gaza. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 100 ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka di Gaza. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah memperingatkan bahwa rumah sakit dan klinik di Gaza kewalahan dengan korban luka-luka.
Komunitas internasional semakin prihatin dengan eskalasi konflik. Amerika Serikat menyerukan penghentian segera permusuhan, sementara Uni Eropa mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan. Tetap saja, jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh, dan konflik terus mengancam kehidupan ribuan orang di kedua sisi perbatasan.