Dzikir merupakan amalan ibadah yang dikerjakan dengan cara mengulang-ulang kalimah thayyibah (ucapan yang baik), seperti mengucapkan "Subhanallah", "Alhamdulillah", dan "Allahu Akbar". Ibadah ini tidak hanya berdampak positif pada kesehatan spiritual, tetapi juga pada kesehatan fisik dan mental.

Secara fisik, dzikir dapat membantu menurunkan tingkat stres dan ketegangan. Ketika seseorang berdzikir, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang memiliki efek menenangkan. Endorfin ini dapat mengurangi rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, dzikir juga dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, serta mengurangi risiko gangguan neurologis.

Dari segi mental, dzikir dapat membantu menjernihkan pikiran dan menenangkan emosi. Ulangan kalimat thayyibah secara berulang-ulang dapat memfokuskan pikiran dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif. Dzikir juga dapat meningkatkan rasa syukur, kebahagiaan, dan ketenangan hati. Dengan demikian, dzikir dapat membantu mengatasi kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.

Selain manfaat yang telah disebutkan, dzikir juga dapat mempererat hubungan dengan Tuhan. Ketika seseorang berdzikir, ia akan merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta dan merasakan perlindungan-Nya. Hal ini dapat memberikan rasa aman, ketenangan, dan kebahagiaan yang mendalam. Dengan demikian, dzikir dapat menjadi sarana untuk mencapai kesehatan fisik, mental, dan spiritual yang optimal.