Perang antara Israel dan Palestina mempunyai akar sejarah yang panjang dan rumit. Ketegangan dimulai pada awal abad ke-20 ketika gerakan Zionis muncul, bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina. Hal ini ditentang oleh penduduk Arab Palestina, yang melihatnya sebagai ancaman terhadap tanah dan identitas mereka.
Konflik semakin intensif setelah Perang Dunia II, ketika PBB membagi Palestina menjadi dua negara: Israel dan negara Arab Palestina. Konflik berlanjut selama beberapa dekade, dengan perang berkala dan periode ketegangan. Pada tahun 1967, Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur dari Yordania dan Mesir. Ini memperluas wilayah Israel dan menyebabkan perpindahan paksa banyak warga Palestina.
Pendudukan Israel telah menjadi sumber ketegangan yang berkelanjutan. Warga Palestina menuntut kemerdekaan dan diakhirinya pendudukan, sementara Israel berpendapat bahwa hal ini diperlukan untuk keamanan. Negosiasi damai telah dilakukan berkali-kali, namun belum berhasil menyelesaikan konflik secara permanen.
Konflik Israel-Palestina adalah masalah yang sangat kompleks dan kontroversial. Ada banyak perspektif berbeda mengenai asal-usul dan solusi konflik ini. Penting untuk mempertimbangkan semua perspektif ini untuk memahami konflik dan potensinya untuk resolusi.