Filsuf Slavoj Žižek adalah seorang pendukung vokal bagi rakyat Palestina. Dalam tulisannya, ia berpendapat bahwa konflik Israel-Palestina bukanlah konflik agama, melainkan konflik kolonial. Ia berpendapat bahwa Israel adalah kekuatan kolonial yang telah menjajah tanah Palestina dan menindas rakyatnya.

Žižek mengutuk pendudukan Israel atas Tepi Barat dan Jalur Gaza serta pembangunan tembok pemisah. Ia berpendapat bahwa pendudukan ini ilegal dan merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Ia juga mengkritik penggunaan kekerasan oleh Israel terhadap rakyat Palestina, dengan mengatakan bahwa kekerasan ini tidak dapat dibenarkan dan hanya akan mengarah pada lebih banyak kekerasan.

Žižek menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan pendirian negara Palestina yang merdeka. Ia berpendapat bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di kawasan ini. Ia juga menyerukan masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengakhiri pendudukannya dan menghormati hak-hak rakyat Palestina.

Pemikiran Žižek tentang konflik Israel-Palestina telah dikritik oleh beberapa orang, yang berpendapat bahwa ia terlalu bias terhadap Palestina dan tidak cukup kritis terhadap kekerasan yang dilakukan oleh para militan Palestina. Namun, pendapat Žižek tetap menjadi kontribusi penting bagi perdebatan mengenai konflik ini, dan karyanya telah membantu meningkatkan kesadaran tentang penderitaan rakyat Palestina.