Mohammad Mustafa, Perdana Menteri Palestina, lahir pada tahun 1953 di Ramallah. Ia meraih gelar PhD dalam studi Islam dari Universitas Al-Azhar di Kairo. Mustafa telah menjabat berbagai posisi di pemerintahan Palestina, termasuk Menteri Pendidikan dan Menteri Riset Tinggi. Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Presiden Mahmoud Abbas.

Sebagai Perdana Menteri, Mustafa menghadapi banyak tantangan, termasuk pendudukan Israel yang berkelanjutan di Tepi Barat dan Gaza, serta kesulitan ekonomi yang dihadapi rakyat Palestina. Dia telah menyerukan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan berpendapat bahwa rakyat Palestina berhak menentukan nasib sendiri. Mustafa juga mengadvokasi pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.

Mustafa adalah anggota Fatah, partai politik terbesar di Palestina. Ia dianggap sebagai pemimpin moderat yang berkomitmen pada proses perdamaian. Namun, ia juga telah dikritik karena dukungannya terhadap Presiden Abbas dan karena kegagalannya untuk membawa kemajuan signifikan dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, Mustafa tetap berkomitmen untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Palestina. Ia percaya bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina dan mencapai masa depan yang lebih baik bagi rakyat kedua belah pihak.